KITAB BULUGHUL MARAM

Buku Murah TERJEMAH BULUGHUL MARAM - TafsirBulughul Maram atau Bulugh al-Maram min Adillat al-Ahkam, disusun oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani (773 H - 852 H). Kitab ini merupakan kitab hadis tematik yang memuat hadis-hadis yang dijadikan sumber pengambilan hukum fikih (istinbath) oleh para ahli fikih. Kitab ini menjadi rujukan utama khususnya bagi fikih dari Mazhab Syafi'i. Kitab ini termasuk kitab fikih yang menerima pengakuan global dan juga banyak diterjemahkan di seluruh dunia.

Kitab Bulughul Maram memuat 1.371 buah hadis. Di setiap akhir hadis yang dimuat dalam Bulughul Maram, Ibnu Hajar menyebutkan siapa perawi hadis asalnya. Bulughul Maram memasukkan hadis-hadis yang berasal dari sumber-sumber utama seperti Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan at-Tirmidzi, Sunan an-Nasa'i, Sunan Ibnu Majah, dan Musnad Ahmad dan selainnya.

Kitab Bulughul Maram memiliki keutamaan yang istimewa karena seluruh hadis yang termuat di dalamnya kemudian menjadi fondasi landasan fikih dalam mazhab Syafi'i. Selain menyebutkan asal muasal hadis-hadis yang termuat di dalamnya, penyusun juga memasukkan perbandingan antara beberapa riwayat hadis lainnya yang datang dari jalur yang lain. Karena keistimewaannya ini, Bulughul Maram hingga kini tetap menjadi kitab rujukan hadis yang dipakai secara luas tanpa mempedulikan mazhab fikihnya

Harapan kami kitab tersebut bermanfaat bagi pembaca dan menjadikan amalan jariyah bagi penyusun kitab, penyebar atau yang memviral secara gratis kitab terbut.

 Mau ebook kitab BULUGHUL MARAM klik Bulughul Maram
Share:

BERKENALAN DENGAN SALAF

Download Berbagai Macam e-Book Islami | Ilmu Pengetahuan Tak ...Belajar agama Islam hukumnya wajib bagi setiap muslim dan muslimah. Sebagaimana dalam hadits Nabi hallallahu ‘alaihi wa sallam. Apalagi ilmu-ilmu agama yang menjadi parameter untuk kelurusan agamanya. Yang bisa menuntun seseorang agar ibadahnya sah, muamalahnya dan semua urusan-urusannya. Ini semuanya membutuhkan ilmu. Diantaranya adalah fiqih yang harus dipelajari.

Kitab fiqih yang mudah itu banyak. Yang menjadi masalahnya adalah pengajarnya yang bisa menjelaskan fiqih kitab tersebut sesuai dengan metode dan pemahaman yang diharapkan. Guru adalah pioner dari awal sampai akhir dalam kegiatan pendidikan kitab. Dialah yang akan menyingkap kebaikan-kebaikan, petunjuk, ilmu, nasihat. Dalam sebuah ungkapan disebutkan, “Orang yang tidak memiliki sesuatu, tidak akan memberikan sesuatu itu kepada orang lain.”

Untuk menambah bekal bagi pemula terkait pemahaman ilmu  yang benar ....silahkan download kitab yang disusun oleh ulama yang kaffah ilmunya di sini  Berkenalan dengan Salaf

Semoga Bermanfaat
Share:

Al-Ushul As-Sittah

Syarah Ushulus Sittah – Toko Buku Islam | Mushaf | Buku Anak ...Al-Ushul As-Sittah adalah sebuah risalah karya Syaikh Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah. Isinya adalah penyebutan enam pondasi yang Allah sebutkan dengan sangat jelas dan mudah dipahami oleh orang awam sekalipun. Anehnya walaupun ayat-ayat tentang ini sering dibaca, ternyata banyak orang lalai darinya.Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah memberikan penjelasan yang mudah dan berfaedah terhadap kitab tersebut.

Dengan membaca dan memahami kitab tersebut akan menambah keimanan kita sehingga bisa menjadi tambahan bekal kita terhadap pemahaman agama yang lurus seperti agama yang dijalankan salafus sholeh
Mau ebooknya klik  disini  Download
Share:

Akidah Imam Asy Syafi’i Mengenai Istiwa Allah

Dimana Allah Menurut Aqidah Imam Syafi'i? | Islam Dalil
Dalam kitab Al Uluww hal 120 karya imam Adz Dzahabi, imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata:

القول في السنة التى أنا عليها ورأيت أصحابنا عليها أهل الحديث الذين رأيتهم وأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وأن الله تعالى على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وأن الله تعالى ينزل إلى سماء الدنيا كيف شاء

“Pendapat dalam sunnah yang aku di atasnya dan aku melihat para shahabat kami juga di atasnya yaitu ahlul hadits yang aku melihat mereka dan mengambil ilmu dari mereka seperti Sufyan, Malik dan lainnya adalah menetapkan syahadat laa ilaaha illallah wa anna muhammadan rosulullah dan bahwanya Allah di atas Arasnya di langit, Dia mendekat kepada makhluknya dengan apa yang ia kehendaki. Dan bahwa Allah Ta’ala turun ke langit dunia dengan cara yang Dia kehendaki”.
Itulah keyakinan imam Asy Syafi’i. Amat jauh berbeda dengan keyakinan Asy’ariyah yang tidak mengakui bahwa Allah di atas Arasy.
Keyakinan imam Asy Asyafi’i inilah yang diyakini oleh Syaikh Abdul Qodir Jaelani (yang benar: Jiilaani), beliau berkata dalam kitab Tuhfatul Muttaqin:

والله تعالى بذاته على العرش علمه محيط بكل مكان

“Dan Allah ber-istiwa di atas Arasy dengan DzatNya sedangkan ilmunya meliputi setiap tempat”.
Dalam kitab Al Gunyah, beliau berkata:

ولا يجوز وصفه بأنه في كل مكان بل يقال إنه في السماء على العرش كما قال {الرحمن على العرش استوى }

“Dan tidak boleh menyifatiNya bahwa Dia berada di setiap tempat. Tetapi Dia berada di langit di atas ArasyNya sebagaimana firmanNya: artinya Ar Rahman di atas Arasy ber-istiwa”.
Lalu beliau membawakan ayat ayat dan hadits hadits. Lalu beliau berkata lagi:

وينبغي إطلاق صفة الإستواء من غير تأويل وإنه إستواء الذات على العرش قال وكونه على العرش مذكور في كل كتاب أنزل على كل نبي أرسل بلا كيف

“Dan selayaknya memutlakkan sifat istiwa (bersemayam) dengan tanpa merubah maknanya. Sesungguhnya Dia di atas arasy dengan DzatNya. Keyakinan ini disebutkan pada setiap kitab yang di turunkan kepada Nabi yang diutus tanpa bertanya bagaimana tata caranya”.
Wallahu a’lam.

***
Penulis: Ust. Badrusalam Lc.
Artikel Muslim.or.id



Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/28375-akidah-imam-asy-syafii-mengenai-istiwa-allah.html

Penjelasan lain terkait akidah Imam Syafii klik  Download
Share:

Akidah Sufyan Ats-Tsaury

Sekilas tentang Al Imam Sufyan bin Sa’id Ats Tsauriy 

Serial Aqidah #1] AQIDAH IMAM SUFYAN ATS-TSAURI – Abdurrahman Thoyyib

– Ia adalah Syaikhul Islam, Imam para Hafidh, Pemimpin para ulama yang ‘alim pada zamannya, Abu Abdillah Ats-Tsauriy Al-Kufiy Al-Mujtahid, Sufyan bin Sa’id bin Masruq Ats-Tsauriy

– Para Ahlul Ilmi sepakat bahwa ia terlahir pada tahun 97 H dan ia menuntut ilmu dalam keadaan masih kanak-kanak dalam asuhan Bapak beliau.

– Dan ia wafat pada tahun 126 H .

– Dikatakan : Sesungguhnya jumlah syaikhnya (gurunya) mencapai 600 orang syaikh. Adapun orang yang meriwayatkan darinya lebih banyak lagi.

– Berkata ‘Abbas Ad-Duuriy : “Aku melihat Yahya bin Ma’in, tidak mendahulukan seorangpun dari pada Sufyan pada zamannya : baik dalam fiqh, dalam hadits, dalam kezuhudannya, dan dalam segala halnya.”

Dan berkata Ayyub As-Sakhtayaniy : ” Tidak ada seorangpun dari Ahli Kufah yang mendahului kami, yang lebih utama dari Sufyan Ats-Tsauriy.”

Dan berkata Syu’bah : ” Sufyan telah mendahului seluruh manusia dengan kewara’annya dan ilmu’nya. “

Berkata Adz-Dzahabiy dalam As-Siyar jilid 7:241 : ” Sungguh Sufyan adalah yang orang paling zuhud dan ahli ibadah, dan paling takut pada Allah, orang yang paling utama dalam hafalannya, orang yang paling mengerti dalam memahami sunnah Nabi, orang yang paling faham tentang fiqh, dan karena Allah tidaklah Ia takut celaan orang-orang yang mencela, dan ia merupakan seorang Imam Dinul Islam.”

donlot ebook  klik link ini Download
Share:

At-Ta'liqat al-Mukhtasharah Ala Matni al- Aqidah ath-Thahawiyah.

Syarah 'Aqidah Thahawiyah for Android - APK DownloadJudul Asli: At-Ta'liqat al-Mukhtasharah Ala Matni al- Aqidah ath-Thahawiyah.
Penulis Matan: Imam Abu Ja'far ath-Thahawi.
Penulis Syarah : Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan.
Judul terjemah: Penjelasan Ringkas Matan al-Aqidah ath-Thahawiyah, Akidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
Penerjemah: Abdurrahman Nuryaman
Penerbit: Pustaka Sahifa, Jakarta.
Tebal buku: 386 halaman.
Ukuran buku: 16 X 24. 

Lurusnya akidah adalah jaminan yang paling besar bagi keselamatan seorang muslim. Sebesar apa penyimpangan dalam akidahnya, sebesar itu pulalah kadar potensi penyimpangannya dari jalan yang lurus. Apabila akidah seorang muslim bagus dan lurus, insya` Allah sisi-sisi pada dirinya akan ikut tersempurnakan. Dan salah satu cara yang efektif yang dapat dilakukan seorang muslim untuk berusaha meluruskan akidahnya adalah mengkaji buku akidah yang telah diakui dan dirokemendasikan oleh para ulama. Dan salah satunya adalah Matan al-Aqidah ath-Thahawiyah, dan akan menjadi semakin sempurna karena disyarah secara simpel oleh salah seorang di antara Ulama Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ahli aqidah di abad ini, Syaikh al-Fauzan.

Lebih lengkap ada di Ebook di sini donlot kitab

Share:

AKIDAH 4 IMAM MAHZAB

Segala puji bagi Allah, sholawat dan salam atas Rasulullah.
Diantara ulama’ atau imam kaum muslimin yang paling menonjol adalah imam yang empat: Imam Abu Hanifa wafat 150H), Imam Malik (179H), Imam Syafii (204H), mam Ahmad (241H) – 

Jual AQIDAH IMAM EMPAT MADZHAB Menjelaskan Tafsir Istawa Dan ...semoga Allah merahmati mereka semua-. Tidak ada perbedaan pendapat diantara mereka dalam masalah ushuluddin (pokok agama). Perbedaan mereka dalam masalah madzhab fiqih, tidak berarti mereka berbeda pendapat dalam masalah aqidah. Aqidah imam yang empat adalah seperti yang dituturkan oleh al Qur’an dan Sunnah, sesuai dengan apa yang menjadi pegangan para sahabat dan tabi’in. Para imam yang empat secara umum sepakat dalam masalah tauhid, masalah asma’ wa sifat, masalah qadar (taqdir) dan lainnya. Pendapat mereka tentang sahabat Rasulullah juga sama, mereka menghormati  dan mengikuti para sahabat. Mereka juga sama-sama mencela ilmu kalam dan melarang banyak berdebat dalam ilmu agama.


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah pernah ditanya tentang aqidah Imam Syafi’I rahimahullah. Beliau menjawab, “Aqidah Imam Syafi’i dan aqidah para ulama salaf seperti Imam Malik, Imam ats-Tsauri, Imam al-Auza’i, Imam Ibnu al-Mubarak, Imam Ahmad bin Hambal, dan Imam Ishaq bin Rahawaih adalah seperti aqidah para imam panutan umat yang lain, seperti Imam al-Fudhail bin ‘Iyadh, Imam Abu Sulaiman ad-Darani, Sahl bin Abdullah at-Tusturi, dan lain-lain. Mereka tidak berbeda pendapat dalam Ushuluddin (masalah aqidah). Begitu pula Imam Abu Hanifah, Aqidah tetap beliau dalam masalah tauhid, qadar, dan sebagainya adalah sama dengan aqidah para imam tersebut di atas. Dan aqidah para imam itu adalah sama dengan aqidah para sahabat dan Tabi’in, yaitu sesuai dengan apa yang dituturkan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah.” (Majmu’ al-Fatawa, V/256)


Pendapat imam yang empat (Abu Hanifa, Malik, Syafii, Ahmad) dan imam-imam yang lainnya dalam masalah aqidah secara umum sama. Sebagai contoh dalam masalah asma’ dan sifat-sifat Allah, mereka semua menetapkan sebagaimana Allah dan RasulNya tetapkan. Mereka tidak melakukan ta’wil (memalingkan makna), ta’thil (menolak), tasybih (menyerupakan dengan makhluq) dan tamtsil (memisalkan).

Imam Abu Hanifa mengatakan, “Kita menyifati Allah sebagaimana Allah menyifati diri-Nya sendiri. Allah adalah Esa, Dzat yang padanya-Nya para hamba memohon, tidak melahirkan dan tidak dilahirkan, dan tidak ada satu pun yang menyamai-Nya. Allah juga hidup, berkuasa, melihat, dan mengetahui.” Tangan Allah di atas tangan-tangan mereka yang menyatakan janji setia kepada Rasul. Tangan Allah tidak seperti tangan makhluk-Nya. Wajah Allah tidak seperti wajah-wajah makhluknya.” (al Fiqh Al-Absath, hal. 56)

Imam Malik pernah ditanya tentang masalah bagaimana istiwa’ (bersemanyam) Allah. Mendengar pertanyaan itu, Imam Malik marah. Beliau tidak pernah marah seperti itu. Kemudian beliau melihat ke tanah sambil memegang-megang kayu di tangannya, lalu beliau mengangkat kepala beliau dan melempar kayu tersebut, lalu berkata, “Cara Allah beristiwa’ tidaklah dapat dicerna dengan akal, sedangkan istiwa’ (bersemayam) itu sendiri dapat dimaklumi maknanya. Sedangkan kita wajib mengimaninya, dan menanyakan hal itu adalah bid’ah.” Kemudian Imam Malik menyuruh orang itu agar dikeluarkan. (Lihat Al-Hilyah, VI/325-326. Ash-Shabuni, ‘Aqidah as-Salaf Ash-hab al-Hadits, hal. 17-18)

Imam Syafii berkata, “Kita menerapkan sifat-sifat Allah sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dan kita meniadakan tasybih (menyamakan Allah dengan makhlukNya), sebagaimana Allah juga meniadakan tasybih itu dalam firman-Nya:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ

Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (QS Syuura: 11) (Lihat Siyar A’lam an Nubala’, XX/341)

Imam Ahmad bin Hambal mengatakan,  “Kami mengimani bahwa Allah ada di atas ‘Arsy, bagaimana Dia berkehendak dan seperti apa yang Allah kehendaki, tanpa batasan dan sifat yang dipakai oleh seseorang untuk mensifati dan membatasi sifat itu. Sifat-sifat Allah adalah sifat-sifat yang digunakan untuk Allah, yaitu seperti Allah mensifati diri-Nya sendiri, bahwa Dia tidak dapat dilihat oleh mata.” (Dar’u Ta’arudh al-‘Aql wa an-Naql, II/30)

Imam yang empat adalah orang yang mendalam ilmunya baik masalah fikih, aqidah dan yang lainnya. Mereka adalah orang yang layak dijadikan panutan dalam masalah agama. Sungguh aneh jika ada seorang yang fanatik dengan madzhab fikih tertentu, tetapi malah menyelisihi imamnya dalam masalah aqidah. Semoga Allah merahmati seluruh imam kaum muslimin dan menjadikan kita orang yang dapat meneladani mereka. Amien.

Artikel ini disarikan dari kitab اعتقاد الأئمة الأربعة (Aqidah Imam Empat) karya Syaikh Dr Muhammad al-Khumais, yang juga telah diterjemahkan oleh Dr Ali Mustafa Ya’qub, MA.

Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 13/6/1437H.

Mau Ebiiknya Gratis di Download
Share:

RADIO DAKWAH

Recent Posts

Pages