Salah satu penyakit kronis yang sangat merusak di tengah masyarakat adalah tersebar luasnya banyak hadits-hadits dha’if bahkan maudhu’, sehingga akidah sebagian kaum muslimin bercampur dengan syubhat, dan ibadah bercampur dengan bid’ah.
Maka demi mengikis semua itu, sudah saatnya kaum muslimin melakukan tindakan nyata, menyeleksi hadits-hadits Nabi shalallahu alaihi wasalam dan mendasari akidah dan ibadah mereka dengan yang shahih-shahih saja. Dan usaha menerjemahkan serta menerbitkan buku Shahih At-Targhib wa at-Tarhib ini, adalah salah satu usaha kami untuk ikut berbuat nyata dalam masalah yang penting ini.
Dalam mukadimah, Syaikh Nashirudin Al-Albani Rahimahullah, mengulas masalah ini secara jelas dan dengan hujjah-hujjah yang kokoh sebagaimana biasanya seorang ulama Ahlus Sunnah. Beliau berkata, “Ketahuilah, semoga Allah memberi Anda taufik, bahwa setiap orang yang mampu untuk membedakan antara riwayat yang shahih dengan yang cacat, antara rawi yang tsiqah dengan rawi yang tertuduh, maka dia wajib untuk tidak meriwayatkan, kecuali apa yang diketahui kebenaran sumbernya dan kejujuran orang-orang yang meriwayatkannya. Dia harus menghindari apa yang bersumber dari orang-orang yang tertuduh dan para ahli bid’ah yang menyelisihi kebenaran(http://www.darulhaq.com/resensi-buku-shahih-targib-wa-tarhib/)
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar